Penjelasan NUP dan Bedanya dengan Booking Fee
“Dibuka hunian asri di lokasi strategis, segera dapatkan NUP dengan harga lebih murah!,” bunyi iklan seperti ini dari pengembang mungkin pernah Anda baca di koran atau Anda saksikan di televisi. Bagi Anda yang sedang berencana membeli rumah atau properti, iklan ini bisa saja membuat Anda tergoda. Dengan iming-iming harga lebih murah, siapa yang tidak mau?
Namun, sebelum Anda tergiur dengan harga murah, sebaiknya pahami dahulu apa itu NUP. Lalu, apakah hal tersebut sama dengan booking fee? Artikel ini akan mengulas tentang Nomor Urut Pemesanan, booking fee, manfaatnya, dan peraturan yang terkait. Hal ini penting untuk Anda ketahui karena berkaitan dengan status uang transaksi yang perlu Anda bayar. Simak beberapa topik yang akan dibahas mengenai NUP pada artikel ini:
- Apa itu NUP
- Penawaran Harga Rumah Spesial Bagi Pemilik NUP
- Perbedaan NUP dengan Booking Fee
- Kelebihan dan Kekurangan NUP
- Peraturan Mengenai NUP
- Manfaat NUP
- Bagi Pengembang
- NUP Bagi Pembeli
1. Apa itu NUP?
Secara umum, NUP merupakan singkatan dari Nomor Urut Pemesanan. Beberapa pengembang biasanya menggunakan istilah yang berbeda untuk menyebutnya, misalnya vvip phase, priority card, dan lain sebagainya.
Nomor urut pemesanan merupakan kesempatan untuk memilih unit properti berdasarkan nomor urut sebelum properti tersebut diluncurkan.
Jika calon pembeli mendapatkan nomor kecil atau nomor yang paling awal, ia akan diprioritaskan dalam melakukan transaksi pembelian, kemudian disusul oleh calon pembeli dengan nomor urut berikutnya.
Calon pembeli perlu membayar sejumlah uang untuk mendapatkannya. Harga yang ditetapkan untuk pun berbeda-beda dan tergantung pengembang, contohnya mulai dari Rp500 ribu untuk hunian yang harganya terjangkau dan bisa mencapai Rp 25 juta untuk hunian mewah. Calon pembeli yang telah memilikinya akan lebih diutamakan dan bisa memperoleh harga beli yang termurah. Calon pembeli juga bisa memilih dan menentukan lokasi, lantai, atau tipe unit properti.
NUP ini biasanya digunakan oleh para pengembang properti untuk mengetes keadaan pasar. Dengan menerbitkannya, pengembang bisa mengetahui respon pasar terhadap proyek properti yang sedang dibangun. Semakin banyak calon pembeli yang berminat memiliki nomor urut pemesanan, maka akan menunjukkan tingginya minat konsumen atas proyek properti.
2. Penawaran Harga Rumah Spesial Bagi Pemilik NUP
NUP atau yang biasa disebut priority pass secara khusus diberikan kepada calon pembeli potensial sebelum properti secara resmi diluncurkan. Dalam dunia properti memberlakukan hal tersebut mulai menjadi tren. Terutama bagi developer dengan reputasi yang baik, mereka banyak memberikan nomor urut pemesanan untuk proyek barunya.
Dalam waktu seminggu atau tiga hari menjelang peluncuran, calon pembeli yang memiliki potensi sudah mendapatkannya. Dilansir dari kompas.com, Associate Director Residential Sales Colliers International Indonesia, Aliviery Akbar, mengatakan, NUP terbukti efektif dalam penjualan.
Hal itu cukup ampuh diterapkan khususnya untuk properti dengan permintaan tinggi, yaitu yang berada dilokasi strategis dan memiliki nilai investasi tinggi. Menggunakan nomor urut pemesanan merupakan cara pengembang untuk memanjakan Anda sebagai calon pembeli potensial. Dengan nomor urut pemesanan, Anda akan mendapatkan banyak penawaran menarik.
Jika Anda mengantonginya, bersiaplah untuk memilih unti terbaik dengan harga yang lebih baik sebelum perilisan resmi. Apabila Anda sedang mencari properti dengan dengan lokasi yang strategis.
3. Perbedaan NUP dan Booking Fee
Selain NUP, ada pula yang disebut dengan booking fee. Apa itu booking fee? Istilah ini merujuk pada pembayaran dalam dalam bentuk sejumlah uang dari calon pembeli kepada pengembang. Booking fee ini diibaratkan sebagai keseriusan dan komitmen calon pembeli dalam memesan unit properti.
Harga yang ditetapkan untuk booking fee juga bervariasi dan tergantung pada jenis hunian serta pengembangnya. Tidak jauh berbeda dengan penggunaan nomor urut pemesanan, booking fee untuk hunian terjangkau biasanya mulai dari Rp500 ribu dan bisa mencapai Rp 25 juta untuk hunian mewah.
Dengan membayar booking fee, calon pembeli akan memperoleh potongan harga saat pembelian unit properti terlaksana. Dilansir dari Money Saving Expert, jika pembelian batal dilakukan, booking fee tidak dapat dikembalikan, hal tersebut berbeda dengan nomor urut pesanan. Mari perhatikan tabel yang menunjukkan perbedaan lebih jelas antara NUP dan booking fee.
4. Kelebihan dan Kekurangan NUP
NUP tampak menguntungkan bukan? Kelebihan ini tidak hanya dirasakan oleh pihak pengembang tetapi juga oleh calon pembeli. Calon pembeli dapat mendapatkan harga di bawah harga pasar, apabila tidak cocok pun Anda dapat mengurungkan niat untuk membelinya. Uang muka pun bisa dicicil hingga 12 bulan dan juga merupakan investasi yang menarik. Bagi pihak pengembang tentunya selain mengetahui reaksi calon pembeli juga dapat melakukan penjualan dengan lebih cepat.
Meski demikian, NUP tentunya memiliki kekurangan tersendiri. Proses pembangunan biasanya baru dilakukan hingga 1 tahun kemudian, tentunya tidak cocok bagi Anda yang tergesa-gesa ingin menghuni properti tersebut. Sedangkan pihak pengembang dapat kehilangan konsumen, terutama jika pembangunan proyek mundur dari jadwal.
5. Peraturan Mengenai NUP
Meskipun skema NUP saat ini sudah biasa dilakukan oleh pengembang dalam bisnis properti, sejauh ini belum terdapat peraturan resmi dan sah dari pemerintah yang mengatur hal tersebut.
Akibatnya, bisa saja terdapat hal-hal yang tidak sesuai ekspektasi atau bahkan celah kecurangan dalam praktiknya. Saat calon pembeli mendapatkannya, properti yang dipasarkan belum selesai dibangun dan belum tampak real sebagai unit rumah. Unit tersebut kemungkinan masih dalam bentuk gambar desain dan perspektif.
Detail unit properti yang dipasarkan misalnya lokasi, nomor unit, luas, view, dan lain sebagainya juga masih dalam bentuk desain. Gambar desain dan perspektif bisa saja sesuai dengan harapan konsumen. Tapi, statusnya masih belum jelas selama unit properti tersebut belum rampung.
Celah tersebut membuat peraturan mengenai hal itu sudah selayaknya segera digarap oleh pemerintah sebagai payung hukum, serta perlindungan untuk konsumen. Peraturan resmi juga dapat mencegah terjadinya kecurangan dan kerugian.
6. Manfaat NUP
Diberlakukannya Nomor Urut Pemesanan, bermanfaat bagi pihak pengembang maupun pembeli. Dengan menggunakannya kedua belah pihak mendapatkan keuntungannya masing-masing.
1) Bagi Pengembang
Bagi pengembang, hal ini merupakan salah satu strategi yang efektif dengan risiko yang minim. Skemanya dilaksanakan sebagai strategi untuk menaikkan permintaan properti dari pembeli. Pemasaran pertama dengan harga murah, unit terbatas, dan dengan waktu yang terbatas akan membuat calon pembeli berlomba-lomba memilikinya sehingga menaikkan jumlah peminat.
Untuk memacu penjualan, pengembang bekerjasama dengan kantor agen properti sehingga para agen dapat memiliki NUP lebih cepat daripada konsumen reguler. Pada proyek properti yang sangat diminati, para konsumen biasanya terpaksa bernegosiasi dengan agen properti karena mereka memiliki nomor urut pemesanan yang bagus.
Selain agen properti, developer besar biasanya mendahulukan pemberian nomor urut pemesanan kepada para pelanggan setia mereka alias investor kakap. Caranya, mereka melakukan pengumuman terbatas tentang pembukaan suatu proyek. Dengan cara ini, para investor ini akan merasa dimanja dengan penawaran harga yang lebih murah.
2) NUP bagi Pembeli
Sementara dari sisi pembeli, NUP juga memberikan keuntungan. Jika calon pembeli memilikinya, ia akan mendapatkan harga yang lebih murah dibandingkan harga normal. Calon pembeli juga bebas memilih lokasi, lantai, atau tipe unit properti. Selain itu, ada juga promo-promo lainnya yang diberikan untuk pemilik nomor urut pemesanan.
Pada proyek properti favorit, konsumen kadang kesulitan mendapatkan nomor urut pemesanan, khususnya para pembeli rumah pertama. Konsumen jenis ini biasanya mendapat informasi tentang pembukaan proyek properti lebih lambat dari agen dan pelanggan setia developer, sehingga mendapat harga lebih mahal.
Karena itu, tidak ada salahnya bagi para pencari rumah pertama untuk mulai berkomunikasi dengan agen properti terdekat, Supaya mereka dapat menawarkan proyek tertentu dengan harga terbaik di waktu yang tepat. Carilah informasi mengenai perusahaan pengembang yang terpercaya dengan reputasi yang baik.